Selasa, 29 Mei 2012

Teknologi MotoGP di Yamaha Mio J

Bagaimana jadinya jika teknologi MotoGP diterapkan di motor skutik? Mungkin hasilnya bisa Anda rasakan pada Yamaha Mio J yang baru saja diluncurkan.

Lain dari varian Mio lainnya, Mio J dilengkapi dengan sejumlah teknologi yang juga diaplikasikan di motor Yamaha M1 yang berlaga di ajang MotoGP. Teknologi yang membuat Yamaha Mio J diklaim lebih cepat dan lebih irit dalam mengonsumsi bahan bakar.

Teknologi yang dimaksud antara lain, Yamaha Mixture Jet-Fuel Injection (YMJET-FI). Teknologi sistem injeksi Yamaha ini sebelumnya di Indonesia hanya diterapkan pada motor Yamaha Vixion dan Yamaha Xeon. Yamaha sengaja membangun mesin baru berteknologi YMJET-FI untuk Mio J.

"Dengan teknologi ini membuat konsumsi bahan bakar Mio J lebih irit pada putaran mesin rendah dan menengah," ujar Assistant General Manager Service Yamaha M. Abidin pada peluncuran Mio J di Bandung, akhir pekan lalu.

Menurutnya, dengan teknologi yang ditanamkan di dalam Mio J, motor skuter matik itu mampu menjelajah hingga 70 kilometer dengan hanya satu liter bensin.

Bukan hanya teknologi YMJET-FI yang membuat Mio J lebih irit. Penggunaan Diasil Cylinder dan Forged Piston membuat penggunaan bahan bakar lebih efektif pada proses pengapian. Sebab, Forged Piston yang didesain khusus menjegah terjadinya kebocoran bensin saat pengapian.

Abidin menjelaskan, para tenaga ahli Yamaha juga mengaplikasikan Low Friction Engine Technology yang membuat struktur mesin Mio J memiliki daya gesek rendah. Hal tersebut menyebabkan suhu mesin terkontrol dengan baik sehingga bensin akan lebih irit.]

Bukan hanya itu, seperti halnya motor balap berkapasitas besar, Mio J juga dilengkapi dengan Engine Control Unit (ECU). Piranti ini berfungsi sebagai penyimpan maintenance record dan oscilloscope mampu mendeteksi segala kerusakan yang terjadi pada mesin Mio J. 

"Bahkan jika salah satu spare part mesin ada yang palsu, dapat terdeteksi dengan ECU Mio J," terang Abidin.

Vice President Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Dyonisius Beti mengatakan, teknologi-teknologi tersebut juga diterapkan di motor Yamaha yang berlaga di ajang MotoGP. Ia mengaku lebih sulit menerapkan teknologi tersebut di skutik daripada di motor balap.

"Di Yamaha M1 pengembangan teknologi tersebut hanya butuh waktu satu tahun. Tapi, di Yamaha Mio J butuh dua tahun karena komponennya lebih kecil," jelasnya.

Sayangnya, kecanggihan teknologi Mio J tidak diimbangi dengan desain bodi motor tersebut yang terkesan tidak berbeda jauh dengan varian Mio sebelumnya. Desain Mio Fino yang diluncurkan sebelumnya mungkin terlihat lebih inovatif.

sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More